Wednesday, April 19, 2017

Sporogenesis dan Gametogenesis Cycas rumphii



Cycas rumphii
Perkembangan Sporofit Jantan (Sebelum Penyerbukan)
Mikrospora berasal dari sel induk mikrospora (2n). Mikrosporosit ini akan mengalami pembelahan meiosis mebentuk tetrad-mikrospora. Tetrad-mikrospora ini akan saling memisah menjadi 4 mikrospora (n)  merupakan awal  dari gametofit. Mikrospora yang sudah terbentu akan mengalami pematangan. Mikrospora akan mengalami pematangan di dalam mirosporangium sebelum mengalami penyerbukan. Setiap mikrospora akan membelah secara asimetris menjadi 2-sel yaitu sel protalial, berukuran lebih kecil dan sel antheridial, yang berukuran lebih besar. Sel protalial tidak membagi lebih lanjut tetapi saat sel antheridial membelah menjadi dua yaitu sel generatif yang lebih kecil dan berada di dekat sel prothallial dan sel tabung yang berukuran lebih besar. Jika sudah dalam tahap ini, maka mikrospora sudah siap untuk melakukan penyerbukan dengan memiliki 3 bagian yaitu sel tabung, sel generatif dan sel protalial. Jika sudah dilepaskan saat penyerbukan, mikrospora disebut sebagai serbuk sari (polen).
Cycas. A-C : Pre-pollination development of male gametophyte
Gambar....... Cycas rumphii. A-C: Perkembangan Mikrospora Sebelum Penyerbukan

Penyerbukan
Penyerbukan Cycas rumphii dibantu oleh angin (anemophilous).
Polen akan mencapai pada strobilus betina dan ditangkap oleh cairan dari mikropil. Sebagai cairan yang mengering, polen akan ditarik ke dalam megaspora.

Perkembangan Gamaetofit Jantan (Setelah Penyerbukan)
Setelah jeda sekitar 4 bulan, akan terjadi perkembangan gametofit jantan pasca-penyerbukan. Pecah exine dan intine akan tumbuh dalam bentuk tabung buluh serbuk. Tabung buluh serbuk akan bertindak sebagai haustorium, yaitu menyerap makanan sementara penetrasi melalui nucellus dan terletak menggantung di ruang archegonial. Dalam tabung serbuk sari, sel generatif membelah menjadi sel batang dan sel tubuh. Akhirnya, sel tubuh membelah menjadi dua gamet jantan atau antherozoids. Dengan demikian, gametofit jantan sepenuhnya yang berkembang terdiri dari sel prothallial yang tidak teratur, sel tangkai, tabung inti dan 2 gamet jantan. Setiap gamet jantan muncul atas berbentuk dengan 5-6 band spiral silia. Ukuran gamet jantan pada taksa Cycas bervariasi dari 180-210μm (terbesar, 400 μm) (Meijer, 1959).
. Cycas: A-F : Post Pollination development of male gametophyte
Gambar....... Cycas rumphii. A-F: Perkembangan Mikrospora Setelah Penyerbukan

Perkembangan Sporofit Betina
Di dalam nucellus, terdapat satu sel yang disebut sebagi sel induk megaspora. Sel induk megaspora akan mengalami pembelahan reduksi (meiosis) untuk membentuk tetrad linear yang terdiri dari empat megaspora haploid yang saling menyatu. Biasanya, 3 megaspora bagian atas akan menuju mikropil sementara 1 megaspora yang terletak jauh dari mikropil merupakan megaspor paling fungsional (sel kantung embrio). Ini akan mengalami pembelahan inti bebas diikuti oleh pembentukan dinding untuk membentuk gametofit betina selular atau endosperm. Oleh karena itu, pembentukan gametofit betina adalah monosporik, yang berkembang dari megaspora tunggal. Selama pembentukan endosperm, nucellus juga digunakan  dan ikut memberikan dukungan. Perlu dicatat bahwa dalam Gymnospermae, endosperm berkembang sebelum pembuahan dan memiliki kromosom haploid (n) sedangkan pada Angiospermae, endosperm adalah triploid (3n) dan dibentuk setelah pembuahan (Steenis, 2010).
Development of female gametophyte of cycas within ovule

 Summary of devlopment of Female Gametophyte

Pengembangan Gametofit Betina Cycas dalam Ovula
Pada gametofit betina terdapat 2-8 archegonia yang berkembang. Kemudian semua leher archegonia akan terbuka ke dalam sebuah ruang archegonial dibentuk oleh depresi pada gametofit betina. Setiap arkegonium akan berkembang dari sel superfisial tunggal yang disebut archegonial inisial. Arkegonial inisial ini akan mengalami pertambahan ukuran (membesar) dan membelah secara transversal ke luar  membentuk sel leher primer dan sel sentral. Sel leher primer membelah secara antiklinal untuk membentuk dua sel leher. Sel sentral akan membesar dan intinya terbagi menjadi 2 yaitu inti kanal venter dan inti sel telur. Dengan segera inti kanal venter akan mengalami disorganisasi (Gleason, 1917). Dengan demikian, arkegonium dewasa memiliki dua sel leher dan telur. Sel-sel kanal leher tidak terbentuk. Sel telur pada taksa Cycas adalah terbesar dari semua kelompok Gymnospermae.
Cycas, Devlopment of archegonium
Gambar...... Cycas rumphii. A-E: Perkembangan Arkegonium.

Daftar
Gleason, H. A. 1917. The Stucture and Development of the Plant Association. Bull. Torrey Bot. Club 44: 463-481.
Meijer, W. 1959. Plant Sociological Analysis of the Montane Rain Forest. Acta Bot. Neerl, 8: 277-291.
Steenis, C. G. G. J. Van. 2010. Flora Pegunungan Jawa (The Mountain Flora of Java). Bogor: LIPI.

No comments:

Post a Comment